Ahmadi, Tegar Yanuar (2024) Gas air mata dalam perspektif Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Merdeka Pasuruan.
Text
COVER.pdf Download (632kB) |
|
Text
BAB-I.pdf Download (267kB) |
|
Text
BAB-II.pdf Restricted to Repository staff only Download (267kB) |
|
Text
BAB-III.pdf Restricted to Repository staff only Download (167kB) |
|
Text
BAB-IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (193kB) |
|
Text
BAB-V.pdf Restricted to Repository staff only Download (34kB) |
|
Text
DAFTAR-PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (160kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (503kB) |
Abstract
Gas air mata adalah senjata kimia yang berupa gas yang digunakan dalam pertempuran. Penggunaan gas air mata dapat menyebabkan efek jangka pendek dan panjang, serta biasanya digunakan untuk menjaga ketertiban massa. Namun, penggunaan berlebihan dapat berdampak pada gangguan penglihatan dan pernapasan, serta dapat menyebabkan luka-luka dan kematian jika digunakan secara berlebihan. Bentuknya dapat berupa semprotan, atau berupa granat yang dilempar. Namun, penggunaannya sering kali menimbulkan kontroversi karena berpotensi melanggar HAM. Dalam konteks ini, kategori HAM pada penggunaan gas air mata dalam perspektif HAM terkait problematik sepak bola termasuk kategori pelanggaran HAM biasa (rekomendasi Komnas HAM) karena adanya unsur kelalaian oleh aparat negara/Kepolisian. Penggunaan gas air mata dalam konteks sepak bola dapat menjadi pelanggaran HAM, Karena dapat membawa dampak negatif terhadap suporter, termasalah luka dan kematian yang tidak membawa manfaat bagi manusia. Sehingga isu hukumnya berkenaan dengan (1) penggunaan gas air mata terkait problematik sepak bola, (2) adanya korelasi unsur pelanggaran HAM terkait sepak bola. Hasil penelitian, adanya unsur kelalaian dari pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan penanganan gas air mata yang tidak sesuai dengan standar keamanan dan prosedur yang telah ditetapkan. Hak untuk tidak disiksa dalam penggunaan gas air mata oleh Kepolisian memiliki implikasi yang kompleks dan kontroversial. Penggunaan gas air mata dapat melanggar HAM, termasuk hak untuk tidak disiksa sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, hak untuk tidak disiksa dilanggar karena penggunaan gas air mata yang berlebihan dan tidak sesuai prosedur menyebabkan penderitaan berat secara fisik dan mental bagi para suporter. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif yang memadukan pendekatan undang-undang (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach). Kesimpulanya tindak pidana yang dilakukan dengan menggunakan gas air mata terutama dalam mengatasi suporter sepak bola merupakan tindakan pidana yang dilarang dan dikenakan sanksi hukuman pidana berdasarkan pelanggaran HAM Pasal 4 UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang HAM serta Pasal 359 KUHP dan Pasal 360 KUHP.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gas air mata, Hak asasi manusia, Sepak bola |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > School of Law |
Depositing User: | Perpustakaan Unmer Pasuruan |
Date Deposited: | 31 Aug 2024 06:19 |
Last Modified: | 31 Aug 2024 06:19 |
URI: | http://repository.unmerpas.ac.id/id/eprint/681 |
Actions (login required)
View Item |