Al-Amin, Muhammad Rizky (2025) Pengaruh kedalaman akar bambu terhadap kandungan unsur hara makro dalam pembuatan plant growth promoting rhizobacteria (PGPR). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Merdeka Pasuruan.
|
Text
COVER.pdf Download (937kB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (187kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (223kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (233kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (249kB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (161kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (184kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pemanfaatan tanaman bambu tidak hanya terbatas pada batang dan rebung, tetapi akarnya juga berpotensi sebagai sumber Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan tanaman sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi kedalaman akar bambu terhadap kandungan unsur hara makro esensial pada PGPR serta menentukan kedalaman optimal yang menghasilkan kandungan tertinggi. Penelitian dilaksanakan di Kota Pasuruan pada Januari–Mei 2025 dengan menggunakan akar bambu ater pada kedalaman 10 cm (E1), 20 cm (E2), 30 cm (E3), dan 40 cm (E4). PGPR difermentasi selama 14 hari, kemudian dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kadar nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), karbon organik (C-Organik), dan rasio C/N, serta dilakukan pengamatan terhadap pH, aroma, dan warna larutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa tidak terdeteksi pada semua perlakuan, kemungkinan karena jenis dominan pada akar bambu adalah Pseudomonas fluorescens. Analisis kandungan unsur hara makro menunjukkan variasi yang dipengaruhi oleh kedalaman akar. Perlakuan E4 (40 cm) menghasilkan konsentrasi nitrogen (2,11%), kalium (2,13%), dan rasio C/N (8,12) tertinggi, sementara perlakuan E3 (30 cm) unggul pada fosfor (2,14%) dan C-Organik (16,31%). Parameter pH berada pada kisaran 5–6 yang masih optimal bagi aktivitas mikroba, aroma fermentasi menunjukkan perkembangan dari manis menjadi asam hingga khas tape pada akhir fermentasi, dan warna larutan berubah dari coklat kehitaman menjadi coklat sebagai indikator kematangan. Berdasarkan hasil tersebut, akar bambu pada kedalaman 30–40 cm dinyatakan paling optimal untuk dijadikan bahan pembuatan PGPR karena mampu menghasilkan kandungan hara makro esensial yang lebih tinggi dibandingkan akar dengan kedalaman 10–20 cm. Penelitian ini menunjukkan potensi PGPR berbasis akar bambu sebagai alternatif pupuk hayati yang ramah lingkungan dan mendukung pertanian berkelanjutan.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | akar bambu, PGPR, kedalaman akar, unsur hara makro |
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
| Depositing User: | Perpustakaan Unmer Pasuruan |
| Date Deposited: | 12 Nov 2025 03:41 |
| Last Modified: | 12 Nov 2025 03:41 |
| URI: | http://repository.unmerpas.ac.id/id/eprint/909 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

